1999-2002 TARUNA AKIP, 2002-2007, PEMBINA AKIP, 2007-2010, STAF HUMAS DITJENPAS, 2010-2011 KASUBSI KEAMANAN LAPAS SALEMBA, 2011-2013 KA.KPLP LAPAS BOALEMO, 2013-2014 KASI BINAPIGIATJA LAPAS BOALEMO, 2014-2015 KASI BINADIK LAPAS GORONTALO, 2015-SKR KALAPAS POHUWATO

Senin, 09 Maret 2009

Agung Laksono Rayakan “Idul Adha” Bersama WBP Lapas Cipinang

KETUA DPR RI HR Agung Laksono bertemu dengan sekitar 1.500 narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta, Senin, dan didaulat berkhotbah dalam rangka perayaan Idul Adha 1429 H.
Dalam kesempatan itu Agung Laksono mengingatkan, nilai‑nilai pengorbanan harus ditunjukkan oleh para pemimpin dan masyarakat yang dipimpinnya.
"Para pemimpin harus rela berkorban tenaga, waktu dan pikiran untuk datang berdialog dan mendengarkan keluhan serta jeritan masyarakat yang dipimpinnya," katanya di hadapan jamaah di lapangan Masjid Baiturrahman di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur.
Tidak kurang 1.500 dari lebih 3.000 napi dan para petugas LP mengikuti dan mendengarkan dengan hidmat uraian isi khutbah itu. Ikut hadir dalam kesempatan shalat Idul Adha dengan Imam KH Abduh Syakur ini, antara lain anggota Komisi III DPR RI, Aulia Aman Rachman, Ketua Pengurus Pusat Kolektof (PPK) Kosgoro 1957, HM Djonharro dan Ketua PDKI Kosgoro 1957, Tandanan Daulay.
Agung Laksono yang menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Partai Golkar Jakarta Timur ini, menambahkan, kehadiran para pemimpin juga bukan hanya untuk berdialog, tetapi senantiasa mengulurkan bantuan terhadap mereka yang membutuhkan.
"Membantu mereka yang dilanda kemiskinan dan berbagai kesulitan hidup lainnya itu sangat penting. Sebab, pemimpin (harus) datang pada saat rakyat membutuhkan bantuan dan pertolongan, bukan hanya berdasarkan kemauan dari sang pemimpin. Janganlah rakyat hanya dikerahkan dan diarahkan sesuai dengan keinginan dan kepentingannya," katanya.
Di alam demokrasi seperti dewasa ini, menurutnya, hal yang demikian tidak mungkin terjadi lagi. "Rakyatlah yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin, bukan sebaliknya," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
Sementara itu, kepada masyarakat yang dipimpin, demikian Agung Laksono, juga harus rela berkorban dengan memberikan dukungan dan doa kepada para pemimpinnya.
"Ini penting, agar mereka senantiasa berjalan di atas landasan yang benar serta mampu menghasilkan keputusan‑keputusan dan kebijakan‑kebijakan yang berpihak kepada kepentingan dan kesejahteraan seluruh rakyat," katanya.
Ia menambahkan, alangkah indahnya kehidupan bangsa dan negara apabila hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin berjalan secara harmonis.
"Mereka saling memberi dan menerima, saling mendukung dan mendoakan. Sehingga tidak hanya terjadi hubungan yang bersifat kontrak‑politik belaka, melainkan hubungan yang bersifat spiritual dan kemanusiaan," ujarnya.
Pengamalan nilai‑nilai pengorbanan seperti itulah, menurutnya, yang akan mengantarkan bangsa, menuju terwujudnya negara adil, makmur dan sejahtera di bawah naungan serta ampunan Ilahi Rabbi.
Usai shalat Idul Adha, Agung Laksono yang didampingi Dave Akbarsyah Laksono dan Nooralia Laksono, dua dari tiga putra putrinya, menyerahkan hewan kurban seekor sapi untuk para penghuni lapas yang diterima Kepala Lapas Kelas 1 Cipinang, Haviludin, disaksikan Kakanwil Depertemen Hukum dan HAM DKI Jakarta, Asdjudin Rana.

1 komentar:

susy susilawati mengatakan...

saat ini saya tidak akan mengomentari materi tulisan, tapi saya acungi jempol jika ada temen2 yang mau menulis di blog terutama mengenai pemasyarakatan, karena jujur tentang pemasyarakatan ini banyak yang minim informasi, informasi yang ada kebanykan tentang permasalahan yang ada di Lapas.
Tuk itu teruslah menulis..dan menginfokan berbagai hak tentang kemajuan pas, agar dunia tahu....good job.