1999-2002 TARUNA AKIP, 2002-2007, PEMBINA AKIP, 2007-2010, STAF HUMAS DITJENPAS, 2010-2011 KASUBSI KEAMANAN LAPAS SALEMBA, 2011-2013 KA.KPLP LAPAS BOALEMO, 2013-2014 KASI BINAPIGIATJA LAPAS BOALEMO, 2014-2015 KASI BINADIK LAPAS GORONTALO, 2015-SKR KALAPAS POHUWATO

Jumat, 04 Maret 2016

PEREDARAN UANG DI LAPAS HARAM

ALEG APRESIASI PENGGUANAAN UANG ELETRONIK DI LAPAS

UANG ELETRONIK DIRESPON POSITIF BUPATI, KEPOLISIAN DAN BNN




UANG DILARANG BEREDAR DI LAPAS MARISA



Kakanwil Kumham Gorontalo, Launching uang eletronik di Lingkungan Lapas Pohuwato

Pohuwato – Kabupaten Pohuwato Seperti diketahui, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato yang merupakan tempat pembinaan bagi narapidana dan tahanan ini adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan yang termasuk dalam satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Provinsi Gorontalo. Dimana secara umum, Lapas Pohuwato ini Berfungsi sebagai tempat untuk menampung, merawat serta melakukan pembinaan narapidana dan anak  didik pemasyarakatan serta mengemban harapan menjadi sebuah solusi didalam mengurangi over kapasitas Narapidana yang menjadi permasalahan secara Nasional termasuk di Provinsi Gorontalo.
Saat ini, Lapas Pohuwato pun mulai berbenah dan melakukan berbagai inovasi untuk menjadikan Lapas sebagai tempat untuk membina, mendidik, serta mengarahkan para narapidana menjadi lebih baik selama menjalani proses hukuman karena kesalahan yang mereka lakukan dahulu.
Untuk itu, oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato Rusdedy, A.Md.IP.,SH.,M.Si yang juga dikenal sebagai sosok kreatif ini pun, telah melakukan beberapa inovasi dan kemajuan dalam rangkaian kerjanya sebagai Kalapas pertama di Lapas Pohuwato yang salah satunya menggelar sosialisasi Penggunaan Uang Elektronik atau BRIZZI sebagai salah satu solusi untuk mencegah kriminalitas di Lapas itu sendiri.
Menurut Pria yang akrab disapa Dedy ini, tujuan dari sosialisasi Brizzi dilingkungan Lapas Kelas III Pohuwato adalah sebagai program untuk menghilangkan peredaran uang didalam Lapas. Dimana “Zero Money Cash” akan menghasilkan atau menciptakan kondisi keamanan yang kondusif, karena dengan tidak beredarnya uang didalam Lapas, maka transaksi apapun tidak dapat dilakukan, baik sesame Narapidana dan Tahanan maupun transaksi Narapidana dan Petugas LP sendiri. “Tujuan dari Grizzi ini bertujuan untuk menciptakan kondisi keamanan yang kondusif. Artinya jika area zero money cash ini tercipta, maka dengan sendirinya akan mengurangi proses transaksi apapun, baik antara Narapidana, Tahanan dan Petugas.” Ujar Pria 35 Tahun yang juga dikenal sebagai Kalapas Termuda se-Indonesia Ini.
Kegiatan yang dihasilkan berkat kerjasama dengan BRI Cabang Marisa ini pun dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham RI Gorontalo Bambang Palasara,SH, Assisten III Pemda Pohuwato, Pimpinan BRI Cabang Marisa, Danramil Marisa, Kalapas Kelas IIB Boalemo dan Kalapas Kelas IIA Gorontalo Fernando Kloer,Bc.IP.,SH ini pun dirasakan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kegiatan didalam Lapas seperti Peredaran Narkoba, Perjudian, Prostitusi, Pungli dan berbagai kasus lainnya. “Program ini sangat bagus untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan dalam Lapas. Dimana beredarnya uang sebagai alat transaksi, bisa dicegah lewat penggunaan uang elektronik atau Brizzi. Sehingga bisa menjadi solusi untuk mencegah terjadinya kegiatan negatif dalam lapas.” Jelas Kakanwil Bambang Palasara.
Ditambahkannya bahwa Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato adalah Lapas yang baru beroperasional. Sehingga diharapkan agar tidak terkontaminasi dalam hal negatif dan bisa menjadi Lapas Percontohan dengan berbagai Inovasinya. ”Lapas Pohuwato ini Lapas yang baru beroperasi, tentu saya harapkan agar tidak terkontaminasi dengan hal – hal negatif yang sejatinya bisa menghambat laju perkembangan Lapas didalam menjalankan Tupoksinya sebagai tempat pembinaan terhadap Narapidana dan Tahanan di Gorontalo.” Tutup Bambang. (***)
Sumber : Faktanews.com


KALAPAS POHUWATO MENGINSPIRASI PARA GURU

Pohuwato, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato, Rusdedy membawakan materi Peningkatan Layanan Pendidikan Khusus pada Workshop yang di selenggarakan oleh Dinas Dikpora Provinsi Gorontalo, Sabtu (24/10). 

 Kegiatan yang digelar selama tiga hari di Marina Beach Resort ini diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru perwakilan Kabupaten Kota se-Provinsi Gorontalo.

Pada kesempatan tersebut Kalapas Pohuwato menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi dan strategi yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan Layanan Pendidikan Khusus bagi Warga Binaan. Disamping itu berbagai kegiatan pembinaan, pelatihan keterampilan yang diselenggarakan di Lapas disajikan dalam bentuk visual sempat membuat para  guru kagum dan tidak pernah membayangkan akan hal tersebut. Salah seorang peserta Workshop, Sofyan yang ditemui usai kegiatan meyampaikan bahwa  materi yang telah dipaparkan sangat menginspirasi. “Kami sebagai tenaga pendidik berharap bisa berkolaborasi dengan pihak Lapas dalam penyelenggaraan latihan keterampilan,” ujar Kepala Sekolah SLBN Paguyaman tersebut.

Para peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan dan dijawab langsung oleh Kalapas, bahkan waktu dua  jam terasa sangat singkat karena masih banyak lagi peserta yang  akan mengajukan pertanyaan namun waktu telah habis.  Kalapas Pohuwato sungguh mengapreasi kegiatan Workshop tersebut. “Kami ucapkan terimakasih atas undangan selaku pemateri pada kegiatan workshop ini, karena ini merupakan momen yang baik bagi kami untuk mensosialisasikan berbagai program kegiatan yang diselenggrakan di Lapas apalagi di hadapan para tenaga pendidik yang memiliki akses yang sangat luas ditengah-tengah masyarakat,” punkas Rusdedy.

Kontributor : J. Rumampuk

KRISIS AIR, KALAPAS POHUWATO LAKUKAN KOORDINASI DENGAN DPRD

Mediapublik.info, Gorontalo – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato, Rusdedy,A.Md.IP.,SH.,MH, Selasa (26/5) melakukan kunjungan kerja ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pohuwato. Dalam kunjungan perdana ini Kalapas diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato Nasir Giasi,S.Pd. bersama Wakil Ketua II serta Banggar dan beberapa Anggota Legislatif.

Terkait dengan kunjungan tersebut, Kalapas Pohuwato dan Pihak DPRD Pohuwato guna membahas tentang fasilitas pendukung yang ada di Lapas Pohuwato yang sudah siap untuk digunakan bulan awal bulan juni ini. “Kunjungan ini berkaitan tentang kondisi Lapas yang sudah siap untuk digunakan awal bulan juni. Hanya saja kita terkendala dengan masalah krisis ketersediaan air bersih. Sehingga terkait dengan hal itu, kami membahas dengan Pihak DPRD untuk kemudian mendapat respon,” kata Rusdedy. Ditambahkannya ketika air bersih sudah ada, maka saat itu juga Lapas sudah siap diisi oleh Narapidana.

Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato Nasir Giasi,S.Pd, mengatakan bahwa kunjungan Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas III Pohuwato patut diapresiasi. Pasalnya, terkait keberadaan Lapas Pohuwato sangat diperlukan didaerah ini. Sehingga beberapa hal yang tadi sudah dibahas bersama akan segera ditindaklanjuti. ”Lapas Pohuwato adalah salah satu lembaga penting didaerah ini, sehingga hasil dari beberapa hal dibahas akan kami segera tindak khususnya ketersediaan air bersih sehingga Lapas Pohuwato bisa langsung jalan kegiatannya,” ucap Nasir.

Disamping itu, Nasir menambahkan bahwa dirinya mewakili DPRD Kabupaten Pohuwato sangat merespon Kunjungan Kalapas Pohuwato. Dan akan segera menganggarkan pengaspalan jalan menuju Lapas, ketersediaan air bersih dan pembangunan poliklinik khusus Lapas Pohuwato.
“Kami akan segera menganggarkan beberapa item pendukung Lapas Pohuwato dan mengupayakan segera untuk beberapa item yang mendesak,” tutup Nasir. (J2R)

KALAPAS TERMUDA DI LAPAS TERMUDA

Mediapublik.info Gorontalo – Dialah Rusdedy, Amd.IP, SH, M.Si yang terpilih menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Pohuwato pertama, terhitung tanggal (16/4) setelah dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Gorontalo sesuai SK No. W.26-1162.KP.03.03 Tahun 2015.

Sekilas Profil sosok Rusdedy yang mengawali karirnya sebagai Taruna AKIP angkatan 35 tahun 1999, Pembina pada Akademi Ilmu Pemasyarakatan pada tahun 2003, Staf Sub Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham tahun 2007.

Pria yang dikenal kreatif, penuh inspirasi, selalu siap dan pantang menyerah ini bisa membuktikan bahwa anak muda juga bisa berkarya, setelah sekian lama berkiprah sebagai Kepala Sub Seksi Keamanan di Lapas Kelas II Salemba tahun 2010, pernah juga menjadi Kepala Pengamanan Lapas Gorontalo hingga pada tahun 2011 menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Napi/Anak Didik Lapas Kelas II A Gorontalo.

Demi tercapainya kerja sama yang diharapkan, Rusdedy secara pribadi berharap doa dan memohon dukungan dari masyarakat Gorontalo, utamanya masyarakat Kabupaten Pohuwato dan seluruh stakeholder agar bersama-sama membangun Pohuwato agar serta meneruskan program Pemerintah untuk mengimplementasikan program dalam hal pemberantasan hal-hal negatif yang berada di wilayah Lembaga Pemasyarakatan. (Jho)