VIVAnews -
Menjadi seorang narapidana bukanlah kendala bagi seorang Kusniadi
(Adi), 27, untuk berkreasi. Dari kedua tangannya di balik penjara,
menghasilkan berbagai sandal hotel berbahan karet dan berlapis kain
beraneka motif.
Adi mampu membuat sandal beraneka motif setelah mengikuti pelatihan keterampilan yang disediakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Salemba, tempat dia menjadi warga binaan saat ini.
Setiap hari, Adi menghasilkan 15 pasang sandal. Dibantu lima temannya, sebanyak 20 pasang sandal dengan omzet ratusan ribu rupiah mampu terjual.
Sebagai seorang perajin, tentu saja Adi tidak luput dari kendala. Menurut pengakuannya, selama dua tahun menjadi warga binaan dan perajin sandal, ia merasa sulit memasarkan produknya. Paling banter, sandal buatannya hanya terpajang dan dijual di galeri lapas tersebut.
Selain itu, dia tidak luput dari teguran sang pelatih. "Namanya juga baru belajar. Tentu, saya tidak jarang dimarahi," ujarnya sambil memotong pola sandal.
Napi yang sudah mendekam di Lapas Salemba selama tiga tahun ini mengaku memanfaatkan barang bekas untuk produk kerajinannya. Adi menggunakan kain perca sisa produksi pabrik untuk dijadikan alas sandalnya.
Adi mampu membuat sandal beraneka motif setelah mengikuti pelatihan keterampilan yang disediakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Salemba, tempat dia menjadi warga binaan saat ini.
Setiap hari, Adi menghasilkan 15 pasang sandal. Dibantu lima temannya, sebanyak 20 pasang sandal dengan omzet ratusan ribu rupiah mampu terjual.
Sebagai seorang perajin, tentu saja Adi tidak luput dari kendala. Menurut pengakuannya, selama dua tahun menjadi warga binaan dan perajin sandal, ia merasa sulit memasarkan produknya. Paling banter, sandal buatannya hanya terpajang dan dijual di galeri lapas tersebut.
Selain itu, dia tidak luput dari teguran sang pelatih. "Namanya juga baru belajar. Tentu, saya tidak jarang dimarahi," ujarnya sambil memotong pola sandal.
Napi yang sudah mendekam di Lapas Salemba selama tiga tahun ini mengaku memanfaatkan barang bekas untuk produk kerajinannya. Adi menggunakan kain perca sisa produksi pabrik untuk dijadikan alas sandalnya.
Ia kumpulkan kain beraneka motif, seperti kain batik untuk alas sandal. Sedangkan bahan karet, Adi membeli melalui lapas.
Sumringah ikut pameran
Adi merasa senang saat terpilih untuk memajang karya-karyanya di acara pameran "Napi Craft 2012" itu. Meskipun dia tidak tahu kenapa bisa terpilih dan ikut pameran ini. Napi yang mengenakan kaos jingga bertuliskan "Keep Up Spirit. Today is Yours" ini bangga, karena hasilnya tidak hanya dikenal di dalam lapas.
Hasil karya Adi pun tidak luput dari pujian orang-orang yang mampir dan membeli produknya. "Saya senang, soalnya teman-teman lapas banyak yang bilang sandal buatan saya bagus. Eh, ternyata di sini juga dipuji," katanya.
Adi berharap, melalui ajang ini, orang lebih mengenal berbagai karya para narapidana. Selama ini, banyak orang yang mengira narapidana itu kejam dan jahat, padahal banyak potensi bakat yang dimiliki.
"Saya berharap masyarakat menjadi banyak tahu kalau sebagian besar napi bisa berkarya dari dalam lapas," ujarnya.
Harga sandal buatan Adi dilepas dengan harga Rp18.000 per pasang. Jika tertarik untuk membeli sandal buatan Adi, sang perajin bisa ditemui di "Napi Craft 2012" yang diselenggarakan di The East Building selama 17-21 Desember 2012. Anda dapat melihat Adi mendemonstrasikan cara membuat sandal hotel langsung di depan pengunjung. (art)
Sumringah ikut pameran
Adi merasa senang saat terpilih untuk memajang karya-karyanya di acara pameran "Napi Craft 2012" itu. Meskipun dia tidak tahu kenapa bisa terpilih dan ikut pameran ini. Napi yang mengenakan kaos jingga bertuliskan "Keep Up Spirit. Today is Yours" ini bangga, karena hasilnya tidak hanya dikenal di dalam lapas.
Hasil karya Adi pun tidak luput dari pujian orang-orang yang mampir dan membeli produknya. "Saya senang, soalnya teman-teman lapas banyak yang bilang sandal buatan saya bagus. Eh, ternyata di sini juga dipuji," katanya.
Adi berharap, melalui ajang ini, orang lebih mengenal berbagai karya para narapidana. Selama ini, banyak orang yang mengira narapidana itu kejam dan jahat, padahal banyak potensi bakat yang dimiliki.
"Saya berharap masyarakat menjadi banyak tahu kalau sebagian besar napi bisa berkarya dari dalam lapas," ujarnya.
Harga sandal buatan Adi dilepas dengan harga Rp18.000 per pasang. Jika tertarik untuk membeli sandal buatan Adi, sang perajin bisa ditemui di "Napi Craft 2012" yang diselenggarakan di The East Building selama 17-21 Desember 2012. Anda dapat melihat Adi mendemonstrasikan cara membuat sandal hotel langsung di depan pengunjung. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar