Boalemo, INFO_PAS.
Kreativitas petugas-petugas Pemasyarakatan memang tak dapat diragukan
lagi. Setelah berhasil menempatkan sembilan finalisnya dalam Anugerah
Inovasi Pegawai dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi yang digelar
Kementerian Hukum dan HAM tahun 2012 ini, ternyata masih banyak
inovasi-inovasi yang belum terekspose ke publik. Panci dari Lapas Boalemo, misalnya.
Panci bukan sekedar panci. Panci dari
lapas ini, mampu mengantarkan data Pemasyarakatan Lapas Boalemo ke
Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang berpusat di Veteran 11,
Jakarta. Panci dari lapas ini juga mampu mengatasi keterbatasan sarana
dan prasarana sinyal internet yang seringkali menjadi kendala aplikasi
SDP di daerah.
Tak memadainya sarana dan prasarana,
jarang menjadi kendala bagi petugas Pemasyarakatan di Boalemo.
Kurangnya sarana dan prasarana di UPT-UPT daerah sehingga belum maksimal
mendukung integrasi sistem informasi Pemasyarakatan, tidak terjadi di
Lapas Boalemo. Terbukti, lapas ini mampu melakukan konsolidasi online
100% untuk SDP setiap harinya.
“Lapas Boalemo termasuk lapas yang
melakukan konsolidasi SDP secara online, 100%,”kata Helmina, Kasi
pengelolaan data dan informasi, subdit Datin, Dit. Infokom.
Untuk diketahui, Boalemo adalah sebuah
kota kabupaten yang berada di wilayah bagian selatan Provinsi
Gorontalo. Sama seperti halnya sebagian besar wilayah di Indonesia
bagian timur lainnya, infrastruktur jaringan internet seringkali menjadi
kendala aplikasi SDP di Boalemo.
Ketika dihubungi INFO_PAS,
Jumat (2/11) pencetus ide panci sebagai penguat sinyal, Rusdedy
mengemukakan bahwa panci yang digunakan adalah panci biasa yang mudah
ditemukan di dapur-dapur. Temuan ini berangkat dari permasalahan Lapas
Boalemo yang sulit mengakses internet, karena kondisi alam yang kurang
mendukung.
“Kendala itu biasa, yang terpenting bagaimana kita mengatasinya,”ujar Rusdedy.
Dengan daya kreatifnya, Rusdedy menyulap
panci menjadi antena penguat sinyal jaringan internet di lapasnya.
Ajaib, panci modifikasi antena ini pun hanya bertiang sebilah bambu.
“Saya pakai panci bekas pakai rice cooker, tiangnya
bambu biasa yang saya beli di toko bangunan, harganya hanya enam ribu
rupiah,”ungkap Rusdedy, pegawai yang pernah bertugas di Humas Ditjen PAS
dan saat ini menjabat sebagai Kepala Pengamanan Lapas Boalemo.
Hasilnya, aplikasi SDP Lapas Boalemo menjadi lancar. Bahkan, aksesnya mampu membantu pekerjaan lainnya di Lapas Boalemo.
“Internet itu seperti buku, jendela
dunia. Internet membantu kami banyak, termasuk kegiatan-kegiatan
pembinaan untuk WBP, internet terkadang menjadi inspirasi kami mencipta
produk-produk baru hasil karya WBP,” kata Rusdedy, menutup
perbincangannya dengan INFO_PAS. (SW)
sumber : http://ditjenpas.go.id/pas2/article/article.php?id=269
Tidak ada komentar:
Posting Komentar