1999-2002 TARUNA AKIP, 2002-2007, PEMBINA AKIP, 2007-2010, STAF HUMAS DITJENPAS, 2010-2011 KASUBSI KEAMANAN LAPAS SALEMBA, 2011-2013 KA.KPLP LAPAS BOALEMO, 2013-2014 KASI BINAPIGIATJA LAPAS BOALEMO, 2014-2015 KASI BINADIK LAPAS GORONTALO, 2015-SKR KALAPAS POHUWATO

Senin, 31 Desember 2012

KETERAMPILAN TANGAN MENCEGAH STRESS DAN DEPRESI


Punya hobi terkait dengan keterampilan tangan dan ketekunan? Teruskanlah. Pasalnya sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa merajut, merenda, dan menjahit memberikan sejumlah manfaat kesehatan yang tak ternilai.

Institute for Mind, Body Medicine di Massachusetts General Hospital dan Medicine di Harvard Medical School  melakukan penelitian gabungan tentang manfaat merajut, merenda dan menjahit. Hasil menunjukkan aktivitas itu terbukti mampu membantu mencegah dan mengelola stres, rasa sakit dan depresi, yang pada gilirannya memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Penelitian tersebut dimulai sejak tahun 2005. Idenya muncul dari fisioterapis senior Betsan Corkhill yang berdasar pengalamannya, mereka yang memiliki ketiga jenis hobi itu gampang pulih dari sakit.

Maka berdasar simpulan awal itu, digagas  sebuah studi kolaboratif dengan para ilmuwan dari berbagai universitas tentang peran merajut, merenda, dan menjahit bagi kesehatan. Mereka menemukan bahwa tindakan yang berulang dan berirama mampu mencegah dan meredam stres.

Dalam dunia medis, stres memperparah kondisi kesehatan seseorang dan dikenal sebagai faktor pemicu penyakit jantung, depresi, dan penyakit kronis lainnya. "Dalam kehidupan kita yang semakin stres, dokter menasihati orang untuk mengelola stres sebagai bagian dari kesehatan secara keseluruhan," ujar Corkhil seperti dilansir The Seattle Times.

Merajut, merenda, dan menjahit dianggap sebagai cara yang efektif bagi masyarakat untuk mengelola stres dan depresi, dan telah sangat berguna bagi mereka dalam mengontrol nyeri jangka panjang.

"Pekerjaan merajut berpengaruh pada perubahan kimia otak, menurunkan hormon stres, dan meningkatkan perasaan nyaman, karena selama proses itu otak mengatur keseimbangan serotonin dan dopamin," kata Monica Baird, pakar saraf yang terlibat dalam penelitian ini.

Gerakan berulang dari merajut mengaktifkan wilayah yang sama di otak seperti meditasi dan yoga, yang telah terbukti membantu mencegah rasa sakit dan depresi.

Sementara Herbert Bendon, Direktur Institute for Mind, Body Medicine di Massachusetts General Hospital dan Associate Professor pada Medicine di Harvard Medical School mencatat bahwa merajut adalah salah satu cara untuk menciptakan respons "relaksasi" dalam tubuh, yang dapat menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan membantu mencegah penyakit.

"Merajut dan merenda memiliki keseluruhan efek menenangkan yang dapat membantu mengelola kecemasan dan bahkan mungkin bisa membantu kondisi seperti asma atau serangan panik," ujarnya.

Selain itu, gerakan berulang-ulang telah ditunjukkan untuk membantu mengelola perilaku mengganggu dan ADHD pada anak-anak

Sumber : Go4HealthyLife.com

12 Pilar Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh

Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh menawarkan beberapa alternatif pengembangan keutamaan untuk membentuk karakter individu menjadi pribadi berkeutamaan. Pilihan prioritas keutamaan itu didasarkan pada tiga matra pendidikan karakter yang menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh, yaitu matra individual, matra sosial, dan matra moral. 12 Pilar Keutamaan menurut Doni Koesoema A adalah sebagai berikut:

1. Penghargaan terhadap tubuh
Penghargaan terhadap tubuh merupakan keutamaan fundamental yang perlu dikembangkan dalam diri setiap orang. Penghargaan terhadap tubuh termasuk di dalamnya kesediaan dan kemampuan individu menjaga dan merawat kesehatan jasmani tiap individu. Kesehatan jasmani merupakan salah satu bagian penting bagi pembentukan keutamaan. Pendidikan karakter mesti memprioritaskan tentang bagaimana individu dapat menjaga tubuhnya satu sama lain, tidak merusaknya, melainkan membuat keberadaan tubuh tumbuh sehat sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan kodratnya. Penghargaan terhadap tubuh merupakan ekspresi diri individu untuk menjadi perawat dan pelindung satu sama lain. Individu mesti menumbuhkan dalam dirinya sendiri keinginan untuk merawat tubuh diri dan orang lain, termasuk pertumbuhan psikologis dan emosionalnya.
 
2. Transendental
Pengembangan keutamaan transendental, baik itu yang sifatnya religius, keagamaan, maupun yang sublim, seperti kepekaan seni, apresiasi karya-karya manusia yang membangkitkan refleksi serta kemampuan untuk memahami kebesaran yang Illahi merupakan dasar bagi pengembangan pembentukan karakter. Setiap individu dianugerahi kepekaan akan sesuatu yang lembut, halus, yang bekerja secara rohani mendampingi manusia, kepekaan akan sesuatu yang adikodrati. Kepekaan akan yang Kudus, yang transenden, yang baik, yang indah, baik itu dalam diri manusia maupun di alam, merupakan salah satu sarana untuk membentuk individu menjadi pribadi berkeutamaan.
 
3. Keunggulan akademik
Keunggulan akademik adalah tujuan dasar sebuah lembaga pendidikan. Keunggulan akademik berbeda dengan sekedar lulus ujian. Keunggulan akademik mencakup di dalamnya, cinta akan ilmu, kemampuan berpikir kritis, teguh pada pendirian, serta mau mengubah pendirian itu setelah memiliki pertimbangan dan argumentasi yang matang, memiliki keterbukaan akan pemikiran orang lain, berani terus menerus melakukan evaluasi dan kritik diri, terampil mengomunikasikan gagasan, pemikiran, melalui bahasa yang berlaku dalam ruang lingkup dunia akademik, mengembangkan rasa kepenasaranan intelektual yang menjadi kunci serta pintu pembuka bagi hadirnya ilmu pengetahuan. Dari kecintaan akan ilmu inilah akan tumbuh inovasi, kreasi dan pembaharuan dalam bidang keilmuan.
 
4. Penguasaan diri
Penguasaan diri merupakan kemampuan individu untuk menguasai emosi dan perasaannya, serta mau menundukkan seluruh dorongan emosi itu pada tujuan yang benar selaras dengan panduan akal budi. Penguasaan diri termasuk di dalamnya kesediaan mengolah emosi dan perasaan, mau menempatkan kecondongan rasa perasaan sesuai dengan konteks dan tujuan yang tepat sebagaimana akal budi membimbingnya. Penguasaan diri termasuk di dalamnya kemampuan individu dalam menempatkan diri, bertindak dan berkata-kata secara bijak dalam ruang dan waktu yang tertentu.
 
5. Keberanian
Keberanian merupakan keutamaan yang memungkinkan individu mampu melakukan sesuatu dan merelisasikan apa yang dicita-citakannya. Keberanian termasuk di dalamnya kesediaan untuk berkorban demi nilai-nilai yang menjadi prinsip hidupnya, tahan banting, gigih, kerja keras, karena individu tersebut memiliki cita-cita luhur yang ingin dicapai dalam hidupnya. Keberanian merupakan dorongan yang memungkinkan individu mewujudnyatakan dan merealisasikan impiannya.
 
6. Cinta kebenaran
Cinta akan kebenaran merupakan dasar pembentukan karakter yang baik, bukan sekedar sebagai seorang pembelajar, melainkan juga sebagai manusia. Manusia merindukan kebenaran dan dengan akal budinya manusia berusaha mencari, menemukan dan melaksanakan apa yang diyakini sebagai kebenaran. Prinsip berpegang teguh pada kebenaran mesti diterapkan bagi praksis individu maupun dalam kehidupan bersama. Cinta akan kebenaran yang sejati memungkinkan seseorang itu berani mengorbankan dirinya sendiri demi kebenaran yang diyakininya. Sebab, keteguhan nilai-nilai akan kebenaran inilah yang menentukan identitas manusia sebagai pribadi berkarakter.
 
7. Terampil
Memiliki berbagai macam kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan, bagi perkembangan individu maupun dalam kerangka pengembangan profesional menjadi syarat utama pengembangan pendidikan karakter yang utuh. Memiliki kemampuan dasar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, kompeten dalam bidang yang digeluti merupakan dasar bagi keberhasilan hidup di dalam masyarakat. Melalui kompetensinya ini seorang individu mampu mengubah dunia.
 
8. Demokratis
Masyarakat global hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Ada kebutuhan untuk saling membutuhkan, bahu membahu satu sama lain. Masyarakat tidak dapat hidup secara tertutup sebab keterhubungan satu sama lain itu merupakan kondisi faktual manusia. Karena itu, setiap individu mesti belajar bagaimana hidup bersama, mengatur tatanan kehidupan secara bersama, sehingga inspirasi dan aspirasi individu dapat tercapai. Demokrasi mengandaikan bahwa individu memiliki otonomi dalam kebersamaan untuk mengatur kehidupannya sehingga individu dapat bertumbuh sehat dalam kebersamaan. Demokrasi termasuk di dalamnya pengembangan dan penumbuhan semangat kebangsaan.
 
9. Menghargai perbedaan
Perbedaan adalah kodrat manusia. Menghargai perbedaan merupakan sikap fundamental yang mesti ditumbuhkan dalam diri individu. Terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, menghargai perbedaan mesti ditumbuhkan dalam diri tiap individu, karena negara kita ini berdiri karena para pendiri bangsa ini menghargai perbedaan, dan dalam perbedaan itu mereka ingin mempersatukan kekuatan dan tenaga dalam membangun bangsa.
 
10. Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan unsur penting bagi pengembangan pendidikan karakter karena terkait dengan ekspresi kebebasan manusia terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Tanggung jawab ini memiliki tiga dimensi, yaitu tanggungjawab kepada (relasi antara individu dengan orang lain), tanggungjawab bagi (hubungan individu dengan dirinya sendiri), serta tanggungjawab terhadap (hubungan individu terkait dengan tugas dan tanggungjawabnya di dalam masyarakat).
 
11. Keadilan
Bersikap adil, serta mau memperjuangkan keadilan adalah sikap dasar pribadi yang memiliki karakter. Keadilan penting untuk diperjuangkan karena manusia memiliki kecenderungan untuk antisosial. Untuk itulah diperlukan komitmen bersama agar masing-masing individu dihargai. Dalam konteks hidup bersama, keadilan menjadi jiwa bagi sebuah tatanan masyarakat yang sehat, manusiawi dan bermartabat. Tanpa keadilan, banyak hak-hak orang lain dilanggar.
 
12. Integritas moral
Integritas moral merupakan sasaran utama pembentukan individu dalam pendidikan karakter. Integritas moral inilah yang menjadikan masing-masing individu dalam masyarakat yang plural mampu bekerjasama memperjuangkan dan merealisasikan apa yang baik, yang luhur, adil dan bermartabat bagi manusia, apapun perbedaan keyakinan yang mereka miliki. Integritas moral memberikan penghargaan utama terhadap kehidupan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan yang bernilai dan berharga apapun keadaan dan kondisinya. Kehadiran individu yang memiliki integritas moral menjadi dasar bagi konstruksi sebuah tatanan masyarakat beradab. Integritas moral muncul jika individu mampu mengambil keputusan melalui proses pertimbangan rasional yang benar, dan melaksanakannya dalam tindakan secara bijak, sesuai dengan konteks ruang dan waktu tertentu. Integritas moral termasuk di dalamnya kemampuan individu untuk membuat kebijakan praktis yang bermakna bagi hidupnya sendiri dan orang lain.
 
http://www.pendidikankarakter.org

Kamis, 27 Desember 2012

Surat Edaran Nomor : SEK-20.KP0.05.02 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Pengawasan Dan Pengendalian Displin Pegawai Di Lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.


REVOLUSI Mind Set Pembinaan Narapidana

Sejak 27 April 1964 Sistem Pemasyarakatan lahir sampai dengan saat ini di usianya yang ke 48 sudah cukup tua namun belum mampu mencapai tujuannya untuk membina narapidana agar dapat kembali ke tengah-tengah masyarakat menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, ini tentunya menurut penilaian saya berdasarkan pengamatan saya selama ini, mungkin juga ada yang menilai dari sudut pandang yang berbeda, tapi kita tidak usah jauh-jauh manilai sampai pada sistem pembinaanya coba kita tanya saja masyarakat, apakah mereka tau bahwa didalam Lapas ada pembinaan ?... sampai dengan saat ini masyarakat masih banyak yang awam dan tidak mengerti Sistem Pemasyarakatan, gambarannya masih sama saja seperti sistem kepenjaraan yang menakutkan dan menyeramkan, padahal kita ketahui bersama bahwa ada tiga pilar yang berperan dalam mencapai keberhasilan sistem Pemasyarakatan yaitu Petugas Pemasyarakatan - WBP itu sendiri dan peran serta masyarakat dalam pembinaan, saat ini satu pilar masih belum terbangun yaitu peran serta masyarakat, jangankan ikut serta menerima bekas narapidanapun masyarakat masih enggan dikarenakan masih adanya stigmatisasi, sehingga Sistem Pemasyarakatan kita masih berjalan pincang sampai saat ini.
Bila dipahami lebih dalam lagi Sistem Pemasyarakatan merupakan sebuah Sistem yang sudah cukup sempurna karena didasari dengan prinsip bahwa seseorang melakukan kejahatan hanya karena tersesat, dan setiap orang pasti bisa berubah menjadi lebih baik apabila dilakukan pembinaan, visinya sudah cukup baik tinggal bagaimana kita sebagai insan Pemasyarakatan saat ini manjalankan misi untuk mewujudkan tujuan pemasyarakatan tersebut, tapi sekali lagi kita gagal mengemban amanah tersebut, Pemasyarakatan dewasa ini lebih mengarah pada pembinasaan daripada pembinaan, Negara ini telah memandang narapidana sebagai musuh yang merugikan negara dan harus menggati semua kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatannya, Sistem Pemasyarakatan dan Semangat pemidanaan sekarang ini merupakan dua hal yang tidak senyawa dan sampai kapanpun tidak akan pernah bersatu

Hal kecil yang mungkin dapat kita lakukan saat ini adalah tinggalkan sejenak masalah diatas karena hal tersebut merupakan kebijakan tingkat pimpinan dan agar kita tidak terpaku pada masalah tersebut mari kita lakukan Segera !!! dalam tempo sesingkat-singkatnya ....Lakukan REVOLUSI MIND SET PEMBINAAN NARAPIDANA karena pembinaan saat ini yang dilakukan hanyalah pembinaan semu yang tidak mampu merubah apa-apa, pembinaan yang dilakukan tidak berkesinambungan, tidak terukur dan tidak jelas arah capaian tujuannya, alias ngambang atau hanya sekedar pencitraan atau sekedar memenuhi syarat bahwa didalam Lembaga Pemasyarakatan sudah dilakukan pembinaan, BAHKAN LEBIH PARAH LAGI Pembinaan hanya sekedar mengurus PB, CB, CMB, ASIMILASI dan REGISTRASI, pekerjaan administrasi seperti itu mana bisa merubah seseorang menjadi lebih baik ??? ...

Mari kita kobarkan semangat pemasyarakatan, Lakukan REVOLUSI MIND SET PEMBINAAN NARAPIDANA yaitu sistem pembinaan narapidana yang berkesinambungan terukur dan berkarakter, Narapidana Harus di didik, dibentuk karakternya, sikap dan perilakunya agar dapat diterima kembali oleh masyarakat sehingga Lembaga Pemasyarakatan benar-benar mencetak insan yang berguna bagi masyarakat.

mungkin butuh penjelasan yang panjang bila ingin diuraikan secara mendetail Seperti apa sebenarnya pembinaan itu harus dilaksanakan ??? ... gambaran singkatnya mungkin seperti ini, kita semua juga paham bahwa mayoritas Narapidana umumnya itu malas, kurang disiplin, tidak bersemangat, perilakunya negatif, kurang motivasi dan sebagainya yang sebenarnya berujung pada masalah karakter, dengan melakukan pembinaan hasil yang didapat kira-kira seperti ini:
- Narapidana yang tadinya malas, sekarang jadi rajin dan bersemangat
- Narapidana yang tadinya nakal atau berperilaku kurang baik menjadi santun dan berubah perilakunya menjadi positif produktif. walaupun mungkin dengan sedikit upaya paksa tapi lama-kelamaan akan menjadi terbiasa dan menjadi budaya misalnya soal sampah, setiap Narapidana sampai berebut untuk membuang sampah di mana pun mereka temukan. Kalau pun tidak ada tempat sampah, mereka akan mengantonginya sampai menemukan tempat sampah, hal-hal kecil secil seperti ini bila dapat dibentuk dalam diri seorang Narapidana akan dibawa ketengah-tengah masyarakat setelah ia bebas nantinya.

Saat ini juga ...Kami akan berbuat ... dan akan kami mulai dari LEMBAGA PEMASYARAKATAN BOALEMO, kami akan mengatur sekecil apapun dari kehidupan Narapidana dengan menerapkan PERATURAN KEHIDUPAN WBP LAPAS BOALEMO (PERDUP WBP) dan kami akan buktikan bahwa sistem pemasyarakatan dapat mencapai tujuannya dari LAPAS BOALEMO....

Mari kita hapus kenyataan bahwa Lapas/Rutan = STIK (Sekolah Tinggi Ilmu Kejahatan) tempat penularan kejahatan, yang tadinya nyolong spion mobil setelah keluar dari Lapas/Rutan sudah bisa nyolong mobil, yang tadinya cuman copet setelah keluar dari Lapas/Rutan udah jadi Rampok, Lapas/Rutan tampat yang aman dan nyaman mengendalikan peredaran narkoba, petugasnya suka pungli, tempat kekerasan, dan masih banyak lagi yang kalau mau dikupas semua masalah Lapas/Rutan mungkin sampai subuh tidak akan selesai. 
SALAM PEMASYARAKATAN !!!

Rabu, 26 Desember 2012

Misteri “Suara Panggilan” di Penjara Presiden Soekarno



Dalam sebuah bingkai yang terpajang rapi di bekas penjara Bung Karno, terpampang kalimat yang diungkapkan oleh sang Proklamator:
“Koe korbankan dirikoe di penjara ini demi Bangsa dan Negarakoe Indonesia..”

Mengenal lebih jauh tentang sosok proklamator ini memang selalu menarik. Keberanian dan ketegaran serta keteguhannya agar negara ini merdeka dan mandiri dari bangsa penjajah tetap tak bergeming di dalam sanubarinya, keinginannya untuk merdeka adalah suatu yang mutlak.

Belum lagi masalah rakyatnya yang berasal dari beranekaragam kebudayaan, agama, suku dan ideologi, membuat ia selalu berfikir bagaimana caranya untuk dapat memepersatukan mereka semua?

Tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu disaat sang proklamator sedang sendirian di dalam bui dengan ruangan sempit dan lembab itu.

Karena disaat itu dipastikan belum ada media seperti saat ini, apalagi saat itu Indonesia juga masih dijajah. Maka, semua jalan hidup itu beliau jalani demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Untuk itu, mari kita sedikit agar lebih mengetahui, bagaimana keadaan dan kondisi penjara the founding father sang proklamator pendiri Indonesia ini.

Penjara Soekarno Jalan Banceuy Bandung

Dedikasi dan pengorbanan Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tak diragukan lagi. Dalam sebuah bingkai yang terpajang rapi di bekas penjara Bung Karno yang berada di pusat kota Jalan Banceuy, Bandung, terpampang kalimat yang diungkapkan Bung Karno “Koe korbankan dirikoe di penjara ini demi Bangsa dan Negarakoe Indonesia.”

Ada juga bendera merah putih berukuran besar menutupi salah satu sudut ruang. Sudut lain atau berhadapan dengan pintu dua gambar Soekarno melekat pada dinding. Di atas dua foto itu, ada ukiran Garuda dan teks Pancasila.

Bendera merah putih tampak di sel tahanan presiden Sukarno di Penjara Banceuy

Bekas penjara Bung Karno berwarna hijau ini masih dibuat seperti dulu ketika Bung Karno ditahan Pemerintah Belanda.

Hanya tembok yang sebelumnya sudah mulai mengelupas kini dipoles agar lebih tampak indah. Bangunan kecil berukuran 2×5 meter ini tampak bersih.

Pintu kokoh berwarna hitam yang diberi ruang lihat, juga masih kekar. Bahan yang terbuat dari baja lengkap dengan kunci-kuncinya.

Di luar ruangan, ada sebuah tugu batu. Tugu batu tersebut adalah bekas kamar mandi Bung Karno.

Selain itu ada pula sebuah pondasi yang rencananya akan dibuat patung Soekarno diatasnya. Tiga tugu tersebut berada dalam satu kotak yang dipagari oleh warga sekitar.

Ahmad (47) Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Braga setempat, adalah juru kunci penjara tersebut, ia mulai diberi kepercayaan menjaga ini pada tahun 1986.

Ada juga bunga sedap malam diruang itu. Fungsinya sekedar untuk mengharumi ruangan agar tak bau lembab. Namun ia menegaskan ini hanya sekedar penghormatan kepada sang Proklamator dan pemeliharaan bangunan bersejarah serta demi kenyamanan pengunjung. “Jika bukan kita yang memelihara jadi siapa lagi? Dan jangan ada musyrik dengan meminta-minta sesuatu disini,” tegasnya.

Sedikit melihat sejarah ke belakang, bahwa bekas penjara Banceuy ini hanyalah sisa dari perjuangan rakyat Indonesia. Saat itu penjara Banceuy sempat terkenal dan menjadi salah satu saksi sejarah, di mana sang proklamator pernah mendekam pada tahun 1929 sampai 1930, sebagai tahanan politik dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Saat itu Bung Karno yang menjabat sebagai ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) dianggap membahayakan pemerintah Belanda. Maka beliau bersama tiga orang rekannya dikenakan jerat hukum yang terkenal dengan nama pasal-pasal karet atau haatzai artikelen.

Bung Karno saat itu dirasa membahayakan hingga akhirnya dipindahkan ke Lapas Sukamiskin. Disana Bung Karno ditahan di Ruang TA 01 di lantai 2.

Tak Ada Bantuan Dari Pemerintah Pusat dan Daerah

Hingga kini, tak ada pihak yang peduli hingga akhirnya dia menggalang dana dari warga sekitar. Pemerintah dia anggap hanya pengumbar janji. Beberapa kali menyodorkan bantuan untuk membenahi bangunan bersejarah tersebut, tidak pernah ditanggapi.

Miris melihat sejarah Indonesia terbengkalai, perbaikan dilakukan Februari 2012 lalu. Dana Rp. 20 juta justru didapat dari hasil swadaya dan donator. Pembenahan dilakukan agar orang tahu, bahwa di tempat ini sang Proklamator Indonesia berjuang.

“Kalau mengandalkan pemerintah kapan mau dapatnya, tidak ada sama sekali sekecil apapun bantuan dilakukan,” ungkapnya.

Padahal menurutnya jika melihat sejarah, Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sejak di sini.

“Sudah banyak yang tidak peduli, padahal jika ada anggarannya saya ingin jadikan ini sebagai tempat wisata sejarah. Jadi orang tak sungkan masuk ke sini”, jelas Ahmad.

“Kalau sekarang kondisinya kaya gini, gimana orang mau tahu kalo di sini ada bekas penjara Bung Karno?,” tambahnya.

Karena jika ke makam Bung Karno di Blitar terlalu jauh, maka tak jarang memang ada tokoh-tokoh mendatangi bekas penjara Bung Karno ini. Sebut saja Rieke Diah Pitaloka, Megawati Soekarnoputri, Haji Isha, dan Seto Mulyadi.

“Beliau sudah beberapa kali datang kesini. Menengok dan mendoakan,” ujarnya. Namun tak sedikit juga orang yang hendak berjuang dalam pemilu, mendatangi tempat ini. “Tahun 2008 kemarin banyak sekali yang datang, pasti nanti jelang pemilihan pasti banyak juga,” jelasnya.

Melalui perjalanan panjangnya, kini Ahmad yang merasa sudah mengabdikan diri kepada tempat tersebut berjuang untuk mempertahankan sisa sejarah yang ada. Menurutnya banyak kebijakan pemerintah ini yang tidak berpihak kepada sejarah.

Demi uang, sejarah dikorbankan. Hingga akhirnya sebuah penjara yang memiliki nilai historis sangat tinggi pun kalah dan digantikan dengan sebuah pertokoan yang kini malah tak berfungsi!
Kejadian Mistis

Tempat tak berpenghuni memang selalu diidentikan dengan cerita mistis. Seperti halnya salah satu tempat bersejarah yang ada di Kota Bandung, penjara Bung Karno.


Dilihat sepintas tempat ini mirip pos hansip. Namun di balik itu terdapat sejarah kemerdekaan Indonesia.


Ruangan sekitar 2×5 meter itu adalah tempat perjuangan Bung Karno melawan penjajahan. Bapak Proklamasi ini ditahan di sini karena dianggap membahayakan pemerintahan Belanda saat itu. Presiden pertama Republik Indonesia ditahan pada tahun 1929 hingga 1930.


Sudah seperempat abad tempat ini tak berfungsi. Apalagi sekitaran penjara hanya dipakai tempat penyimpanan barang dan gerobak PKL.


Tempat ini adalah sejarah perjuangan bangsa Indonesia, meski hanya satu yang tersisa. Di tempat ini pejuang bangsa disiksa. Bahkan tak sedikit ada yang mencucurkan darah hingga tewas. Jejak inilah yang membekas hingga kini. Hal ganjil dikaitkan dengan masa penjajahan.


Salah satu penjaga bekas penjara Bung Karno, Ahmad (47) mengakui bahwa keganjilan-keganjilan sering dirasakannya. Saking seringnya, Ahmad yang merupakan ketua RT setempat tak lagi menghiraukannya. Meski sesekali perasaan takut menghantui.


Suatu ketika pria kelahiran Kuningan itu, pernah mengalami hal mencengangkan di sekitar penjara Bung Karno pada Februari 2012 lalu. Saat itu Ahmad yang sedang merenovasi, dikagetkan dengan munculnya sosok pria besar yang berhasil ditangkap kamera ponsel.


“Jadi saat itu ada orang yang mau jual motor, dia hendak foto motornya tepat di belakang monumen penjara. Tak lama orang yang motret itu sakit dan kagetnya lagi saat membuka hasil jepretan di ponselnya bukan motor tapi seperti sosok pria berbadan besar yang melihat kamera dengan menyilangkan tangan,” kata Ahmad.


Hasi foto ukuran A 4 itu kini dia simpan sebagai dokumen pribadi. Sesekali dia perlihatkan kepada siapa saja yang penasaran.


Ditanya siapakah sosok itu? “Wah ga tahu yah. Inikan cuma tampak bayangan aja, perawakan besar sambil menyilangkan tangan,” jelasnya dan memperlihatkan bulu kuduknya yang merinding.


Menurutnya itu hanya satu dari banyak cerita mistis lainnya. Dia menyadari tempat itu dianggap ‘berpenghuni’. “Saya sering jaga dipos, kadang suka ketiduran, eh ada aja yang bangunin,” katanya.


“Pak.. Pak … Bangun Pak. Sudah malam pindah tidurnya,” begitu Ahmad menirukan suara sesosok yang membangunkan dirinya ketika itu.


Lainnya, Ahmad juga pernah dikagetkan dengan suara yang meminta dirinya untuk menguncikan pagar pembatas bekas penjara Bung Karno.


“Jadi dulu malam-malam hujan deras, saya mau benerin pipa, eh di belakang saya ada yang manggil dan minta untuk kunci pagar pembatas, pas dilihat suaranya ada tapi orangnya ga ada,” terangnya.


Dia meminta bagi siapa saja yang ingin berwisata atau berfoto, hendaknya meminta izin dan mengucapkan Assalamualaikum. “Kita ini kan niatnya tidak mengganggu, izin saja,” jelasnya.


Penjara Sukamiskin


Namun demikian, penjara Sukamiskin di Bandung, Jawa Barat, mungkin dapat dikecualikan. Barangkali, inilah satu-satunya lembaga pemasyarakatan yang terbilang layak bagi para penghuninya pada masa lalu. Setiap tahanan berhak atas ruangan sempit 2×1 meter tanpa harus berbagi dengan tahanan lain.


Lembaga permasyarakatan ini memang bukan tempat sembarangan. Di sinilah Bung Karno juga pernah dibekam oleh penjajah Belanda setelah dipindah dari penjara Banceuy. Hanya saja, kebanyakan tahanan tidak mengetahui perihal tersebut.


Penjara Sukamiskin Bandung

Di kamar TA 01 Sukarno ditahan atas tuduhan yang sengaja dicari-cari dan kelak dibenarkan oleh Landraad Belanda di Bandung pada 22 Desember 1930. Di kamar itu pulalah mantan presiden pertama Indonesia itu menulis pledoi yang sangat terkenal: “Indonesia Menggugat”.

Bung Karno secara tajam membahas kejahatan imperialisme dan kolonialisme di dunia, khusunya di Hindia-Belanda. Rakyat Indonesia diperlakukan secara kejam dengan wajib tanam, dan jikapun diberikan upah, sangatlah kecil, yakni “segobang” (2,5 sen) sehari. Padahal, pendapatan Hindia-Belanda dari perusahaan swasta sangat besar.


Saat ini kamar tersebut sengaja dibiarkan kosong untuk mengenang perjuangan Bung Karno. Meski memiliki prosedur rumit dan ketat, sifat kamar ini terbuka bagi masyarakat yang ingin melakukan wisata sejarah. Dan masyarakat dapat menyaksikan sejumlah buku-buku koleksi Sukarno maupun buku yang bercerita tentang dirinya. Selain itu, ruang ini juga berisi sebuah kursi dari rotan, ranjang lipat, dan toilet duduk di bawahnya, serta tempat makan alumunium yang pernah dipakai bung karno sebagai tahanan.


Peninggalan lain ada pada ruang pembinaan, dimana terdapat puluhan mesin cetak dari bebagai generasi dengan merek-merek Eropa, Sepintas tampak seperti museum percetakan. Bung Karno dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, dan bekerja secara paksa dipercetakan penjara milik pemerintah Hindia-Belanda. (lenteratimur/merdeka)





Kemenkumham: Napi Korupsi-Narkoba Bisa Dapat Remisi

Kemenkumham: Napi Korupsi-Narkoba Bisa Dapat RemisiREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubag Humas Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Ditjen Lapas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Akbar Hadi Prabowo, meralat pernyataannya mengenai remisi Natal yang tidak diberikan kepada narapidana kasus korupsi dan narkotika.

Namun, saat dik

onfirmasi mengenai kabar adanya remisi yang diberikan kepada narapidana narkotika asal Australia, Schapelle Leigh Corby dan 33 narapidana korupsi di Lapas Sumsel, ia merubah pernyataannya. "Dalam PP Nomor 99/2012 memang ada pengetatan tapi kan bukan berarti tidak ada. Kalau memenuhi persyaratan dalam PP itu, maka bisa dapat (remisi)," kata Akbar Hadi, Selasa (25/12).

Mengenai kabar remisi yang diberikan kepada Corby dan 33 narapidana korupsi di Sumsel, ia berkelit belum mendapatkan informasi tersebut. Pasalnya informasi yang sampai kepada dirinya, yang mendapatkan remisi Natal sebanyak 6.491 narapidana merupakan narapidana pidana umum, bukan pidana khusus seperti kasus korupsi dan narkotika.

Untuk narapidana dari pidana khusus yang akan mendapatkan remisi, lanjutnya, masih dapat dimungkinkan. Tentunya narapidana tersebut harus memenuhi persyaratan seperti yang ada dalam PP Nomor 99/2012 yang diklaim sudah cukup diperketat.

Kemudian Kepala Lapas yang bersangkutan akan mengajukan usulan dari narapidana korupsi dan narkotika untuk mendapatkan remisi. Sedangkan keputusan akhir ada di tangan Menkumham, Amir Syamsudin.

"Jadi bisa saja diajukan Kalapas, sedangkan pertimbangan di pak menteri yang mengeluarkan keputusan," jelasnya. Saat ROL mengonfirmasikan lagi mengenai remisi yang diterima Corby, menurutnya dengan PP Nomor 99/2012, tetap dapat dimungkinkan untuk mendapatkan remisi dari pemerintah. "Kita belum tahu apa Corby dapat atau tidak. Tapi sepanjang memenuhi persyaratan, bisa saja," tegasnya.

Razia di NUSAKAMBANGAN

CILACAP, SATELITPOST – Berbagai barang terlarang yang ada di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, berhasil diamankan petugas gabungan Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang melakukan razia pada malam Natal, Senin (24/12). Dalam razia di tiga lapas, petugas berhasil menyita sejumlah senjata tajam, uang puluhan juta, handphone, dan puluhan liter minyak tanah.


Razia melibatkan 75 anggota satgas dari Cilacap, Nusakambangan, Banyumas, dan Kedu serta 19 kepala lapas dan kepala rumah tahanan. Mereka menyisir Lapas Batu, Pasir Besi, dan Narkotika. Untuk menghindari adanya kebocoran saat akan melakukan razia, petugas tidak melalui jalur penyebrangan Wijayapura. Namun memilih jalur lain melalui Dermaga Holcim.
Selama lebih dari lima jam melakukan razia, petugas mendapati sejumlah senjata tajam seperti pisau, cutter, gunting, dan berbagai senjata lainnya. Selain itu, di Lapas Batu, petugas mendapati uang sejumlah Rp 19,5 juta, dua buah handphone, dan minyak tanah sebanyak 25 liter dari sejumlah kamar warga binaan. Sementara di Lapas Narkotika, petugas mengamankan uang sejumlah Rp 6 juta.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Muqowimul Aman kepada SatelitPost, Selasa (25/12) mengatakan, barang-barang terlarang tersebut langsung disita dan dicatat oleh petugas. Barang-barang itu selanjutnya akan diperlakukan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
“Para napi dilarang menyimpan senjata tajam karena dapat membahayakan napi ataupun petugas lapas. Sehingga kita lakukan razia. Baik insidentil seperti malam Natal, maupun razia rutin,” katanya.
Ia menambahkan, razia yang dilakukan sesuai dengan program Kemenkumham yakni Zero Halinar atau bebas dari handphone, pungutan liar, dan narkoba di dalam lapas. “Kita mendukung penuh program kementerian tersebut, sehingga razia semacam ini akan terus dilakukan. Semua pihak yang ada di dalam lapas, sepakat untuk itu,” katanya.

Muqowimul menjelaskan, jika warga binaan memiliki hp, bisa disalahgunakan ke hal-hal yang negatif. Apalagi, saat ini Lapas Nusakambangan menjadi sorotan setelah beberapa kali ada napi yang tertangkap mengendalikan narkoba dari dalam lapas.

“Hp jelas dilarang. Sementara kalau kepemilikan uang, semua ada prosedurnya. Napi dilarang memegang uang cash dalam jumlah besar. Uang itu harus dititipkan ke petugas,” katanya.
Terkait temuan puluhan liter minyak tanah, kata dia, warga binaan biasanya akan menggunakannya untuk memasak pada malam hari. Namun karena semua kebutuhan napi sudah disiapkan oleh petugas lapas, jadi napi tidak diperbolehkan memasak selain di dapur.

“Kita akan bertindak tegas terhadap seluruh barang terlarang yang ada di lapas. Semua sudah ada prosedurnya, sehingga jika ada barang terlarang, langsung akan disita oleh petugas,” katanya.(amron_alfarizie@yahoo.com)

Minggu, 23 Desember 2012

ALUMNI AKIP XLIV SEGERA KE LAPANGAN

Jakarta, INFO_PAS, Setelah menjalani proses orientasi di Kantor Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan selama satu tahun, para Alumni AKIP angkatan XLIV akhirnya dilepas secara resmi untuk segera bertugas di lapangan. Pelepasan ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil dari Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM dengan Nomor SEK-412.KP.04.01 Tahun 2012, Kamis (20/12).
Acara yang berlangsung di Graha Bhakti Pemasyarakatan Ditjen Pemasyarakatan tersebut dihadiri langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan Sihabudin, para pejabat eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta 63 Alumni AKIP XLIV.
“Saya sampaikan selamat kepada para Alumni AKIP XLIV karena telah berhasil menyelesaikan tugas belajar dan berlatih dalam kegiatan orientasi di Kantor Pusat Ditjen Pemasyarakatan”, ucap Dirjen Pemasyarakatan, Sihabudin dalam arahannya.
Sihabudin menegaskan agar para alumni benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin agar tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

“Belajar dan berlatihlah dengan sungguh-sungguh tanpa henti karena belajar dan berlatih adalah kunci menuju gerbang kesuksesan di medan juang Pemasyarakatan
, jangan kecewakan orang tua dan Almamater, demikian pesan Dirjen PAS, Sihabudin.
Kepala Bagian Kepegawaian Ditjen Pemasyarakatan, Yunaedi, melaporkan bahwa orientasi Alumni AKIP XLIV telah melalui serangkaian proses administrasi kepegawaian mulai dari penyerahan dari BPSDM pasca kelulusan hingga pelepasan dan penyerahan SK Penempatan mereka.
“Para Alumni AKIP XLIV juga telah dibekali dengan kegiatan pembekalan seperti Capacity Building, Training Motivasi Diri, BImtek Aplikasi SDP, Psikotes, Tes TOEFL, dll”, ungkap Yunaedi.
Salah seorang Alumni AKIP XLIV, Hendra Maha Saputra yang mendapat tugas di Lapas Nunukan Kalimantan Utara, wilayah perbatasan dengan negara bagian Sabah Malaysia Timur mengaku telah siap untuk pengabdian yang terbaik. Namun sekaligus mengaku sedih karena harus berpisah dengan rekan-rekannya.
Ia juga mengucapkan selamat bertugas kepada rekan-rekannya serta mendoakan kesuksesan meraka, berharap suatu saat nanti akan bisa berkumpul kembali dengan masing-masing membawa pengalaman baru serta cerita dan prestasi yang membanggakan Pemasyarakatan.
Sebagaimana juga pesan yang disampaikan Dirjen PAS, Sihabudin diakhir arahannya,
“Selamat bekerja, jaga semangat dan tekad untuk meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan Pemasyarakatan dimanapun kalian berada karena kalianlah yang akan menjadi garda terdepan Pemasyarakatan, demikian SIhabudin. (IR)